Powered By Blogger

Sabtu, 21 Februari 2015

Benarkan semua umat islam akan masuk neraka terlebih dahulu ?




Perkataan / kepercayaan seperti ini menurut saya sangat salah, dan jika orang ada percaya, justru akan menjerumuskannya bahkan terjerumus kedalam syirik. Betapa tidak, kepercayaan yang salah, akan melemahkan orang yang mempercayainya untuk berbuat kebaikan, karena mereka berpikir semua orang islam pada akhirnya nanti akan masuk neraka, kenapa saya harus terlalu optimis berbuat kebajikan toh saya juga pada akhirnya akan masuk neraka dahulu lalu masuk syurga ..
hal ini membuat saya sangat risih, karena teman saya mulai mempercayainya, ceritanya seperti dibawah ini :
Beberapa minggu lalu saya terlibat perbincangan ringan dengan teman saya, Saya lupa kenapa perbincangan itu tercetus, dan dia berkata bahwa guru mengajinya telah memberitahunya bahwa semua orang islam yang baik, benar, banyak dosa, sedikit dosa, semua akan masuk neraka terlebih dahulu karena untuk menyucikannya ..
Kecuali orang-orang yang mati syahid ..
Simple saja saya jawab salah (diluar permasalahan syahid atau tidak) semua akan diukur mana yang lebih banyak dosa tentu akan masuk neraka dulu, dan disiksa dulu dan mana yang lebih banyak amalnya tentulah langsung masuk surga ..

Perbincangan ini terputus sampailah bulan Febuari 2015 sekarang ..
Hari ini, teman saya mungkin masih tidak percaya tentang bantahan saya tentang hal itu, dia mendapat masukan baru dari seseorang yang sudah kuliah yaitu sama seperti guru mengajinya lagi, dan dia membuka perbincangan lagi ..
Kata teman saya, semua orang islam akan masuk neraka terlebih dahulu ..
Saya bilang kata siapa semua orang islam masuk neraka terlebih dahulu sedangkan itu diluar konsep keadilan, manusia saja bisa berbuat adil lebih dari itu mana mungkin Allah SWT bisa berbuat tidak adil. Karena konsep yang kamu percayai seperti itu adalah sangat tidak adil.
Tapi bagi teman saya itu masih masuk akal karena untuk menyucikan dosanya terdahulu.

Saya kasih perumpamaan :

Kamu sedari kecil ini, menjaga diri dari perbuatan dosa, baik kepada Tuhan (vertikal) dan kepada manusia (horizontal).

Bahkan kamu sekuat tenaga menghindari dosa yang paling berbahaya yaitu syirik dan tidak berbuat dosa kepada manusia, karena kita tahu masalah dosa horizontal yang berhubungan dengan manusia ini, sangat sulit untuk dihapuskan kecuali si manusianya yang memaafkan.

Jadi kamu berusaha, bahkan kamu berkorban sepanjang hidupmu, setiap saat ada orang butuh pertolongan meminta sedekah untuk dia dan anaknya yang kelaparan, sedangkan uang kamu hanya Rp10.000 untuk membeli buku, maka kamu dengan berat hati, dan kamu orang yang baik, maka kamu kuatkan menolong orang itu dahulu daripada membeli buku.

Lalu saya tanya beratkah perbuatan mu itu untuk menolong orang itu ?

Jawabnya "Berat"
Betul kata saya itu berat, tapi kamu sudah berbuat baik dengan mengorbankan sesuatu yang kamu punya.
Setiap hari kamu selalu berusaha keras sekuat tenaga berbuat baik, apalagi mengenai shalat dan perintah-perintah Allah SWT yang lain semua kamu lakukan sampailah kamu kepada kematian.

Hasilnya pada waktu hari kebangkitan : Dosa 10 vs Pahala 90, dan kamu masuk neraka dahulu karena nilai kesalahan yang hanya 10 tadi.


Terus, adik kamu disaat yang sama (saya memberikan kejadian yang sama persis dan pararel) mengalami kejadian yang sama persis dengan kehidupan kamu tadi, semua sama, termasuklah kejadian 2 orang kelaparan dan hanya mempunyai uang Rp10.000 dan tidak diberikan adikmu.

Apakah berdosa adikmu berpikir tidak mau memberikan uang dimana hanya sebegitulah jumlah yang dia miliki untuk membeli buku ?

Jawabnya "Tidak"
Betul tidak berdosa, tapi dia tidak berbuat kebaikan.
Semua kejadian pararel, saya ceritakan kepada teman saya agar dia mudah mempertimbangkan, mengenai keadilan tadi.
Namun adiknya tidak berbuat yang sama dengan dia termasuk perintah shalat dan lain-lain.
Sampailah adikmu kepada kematian.

Hasilnya pada waktu hari kebangkitan : Dosa 90 vs Pahala 10, dan adik kamu masuk neraka dahulu karena nilai kesalahan / dosa yang 90 tadi.


Sekarang saya bertanya, adilkah Tuhan berbuat kepada kamu dengan memasukkan neraka kepada kamu, sedangkan kamu mempunyai nilai pahala 90 dan dosa hanya 10 ?
Teman saya menjawab tidak adil
Tapi teman saya menjawab dengan ragu dan masih meyakini konsep 2 orang yang dia percayai tadi.
Menurut dia “benar juga” jika orang islam itu dimasukkan neraka dahulu, untuk menyucikan mereka dahulu, baru masuk syurga.
Saya cukup bingung karena menurut saya pola berpikirnya sudah diluar konsep islam dan dia percaya begitu saja tanpa mengenal dulu mengenai konsep islam itu salah satunya keadilan.

Maka saya kasih perumpamaan dan pilihan lain:
  1. Ibu kamu punya hutang dengan tetangga 10juta, lalu tetangga melaporkan ke polisi. Polisi datang dengan serta merta memenjarakan ibu kamu selama 5 tahun, sedangkan ibu kamu punya kemampuan membayarkan hutang dengan menjual rumah yang seharga 50juta.
  2. Ibu kamu punya hutang dengan tetangga 10juta, lalu tetangga melaporkan ke polisi. Polisi datang dan dengan adil polisi memutuskan memberikan waktu selama waktu tertentu untuk menjual dahulu rumah yang 50 juta dan membayarkan hutang 10 juta kepada tetangga.

Yang mana yang menurut kamu adil ? Tentu no: 2 kann ..

Nah saya bilang, kita, polisi, manusia, lagi bisa berbuat adil dengan memberikan keputusan no.2, apalagi Tuhan.

Tuhan jauh dan sangat jauh lebih adil daripada manusia.

jika kita ingin memahami sesuatu, jangan memandang karena dia (maaf) lebih pintar dari kita misalnya kiyai, alim ulama siapapun itu, jika kita belum memegang konsep pada ajaran itu.

Contoh, anda ingin riset membuat mesin penggerak Green Energy, dan kamu mendapat nasihat dari enginer ahli permesinan dan menyarankan pada riset kamu menggunakan bahan bakar fosil, akhirnya kamu berhasil membuat mesin penggerak memakai bahan bakar fosil, walaupun hasil yang dicapai dengan efesiensi penggunaan bahan bakar yang tinggi, yaaah simple saja bukan konsepnya green energy.
Salah satu konsep pada agama islam adalah KEADILAN.

Maka jika ada ajaran islam yang di si'ar kan yang menurut kita salah, tidak sesuai konsep, maka perlu kita kaji lebih dalam ..
Salah satunya tadi, statement bahwa setiap orang islam kecuali yang mati syahid akan masuk neraka terlebih dahulu.
Dan komunikasi mulai stuck, akhirnya saya cari-cari mengenai perhitungan Pahala dan dosa, dan saya menemukan jawabannya, jawabannya bahkan bukan pada Hadits tapi dalam Al Quran dimana Allah SWT berfirman :
Ungkapan pada alquran adalah pada At Taghabun (QS 64) ayat 9.
[64:9] (Ingatlah) hari (dimana) Allah mengumpulkan kamu pada hari pengumpulan, itulah hari dinampakkan kesalahan-kesalahan. Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar.

وَالَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِآيَاتِنَا أُوْلَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ خَالِدِينَ فِيهَا وَبِئْسَ الْمَصِيرُ


Artinya pada ayat itu, allah langsung menutupi dosanya atau artinya ditimbang terlebih pada pada kata “Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan beramal saleh, niscaya Allah akan menutupi kesalahan-kesalahannya”
Dan kata-kata “dan memasukkannya ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar” artinya orang yang jelas-jelas mempunyai amal yang hitungannya lebih besar atau dapat menutupi nilai dosanya (atas perhitungan Allah SWT) jelas langsung masuk surga.
Saya merasa beruntung segera menemukan cuplikan ayat ini, sehingga saya dapat meyakinkan teman2, karena yang saya tunjukkan ada pada Al Quran.

Yah, pada akhirnya menurut saya, lakukan dahulu kewajiban, perbanyak amal baik, terutama amalan baik yang sudah bersifat mendekati kewajiban dan jelas semakin banyaklah menjauhi larangannya ..


Mudah-mudahan pada hari pengadilan nanti setelah dibangkitkan, kita akan melewati dengan mulus jembatan shiratal mustaqim (btw, untuk apa jembatan ini dibuat?) dengan selamat :)



Mohon maaf, jika ada kata yang salah, semua hanyalah menurut pemikiran saya, saya yang ngaji saja masih terbata-bata ..
Semoga kita terlindung dari api neraka, aamiin ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar